• Di
dalam masyarakat masih ada gap dan konflik
• Masyarakat
tidak mudah menerima orang yang bertobat dari perbuatannya
• Setara/sederajat
merupakan situasi dimana seseorang diperlakukan sebagai pribadi yang
bermartabat luhur, memiliki kemampuan yang khas dan khusus.
• Semua
orang, entah perempuan, miskin, bodoh, karyawan biasa, harus dihargai dan
dianggap penting
• Semasa
hidup dan karyaNya, Yesus berjuang keras menegakkan kesetaraan martabat
manusia. Perjuangan ini bagi Yesus merupakan perjuangan yang berat, apalagi Ia
harus berhadapan dengan masyarakat Yahudi, terutama orang Farisi dan ahli
taurat yang cenderung menilai seseorang atas dasar pelaksanaan agama menurut
ukuran mereka sendiri. Hal ini tampak jelas dalam kisah Zakheus. Bagi orang
Farisi dan ahli taurat, kehadiran Yesus di rumah Zakheus merupakan batu
sandungan
• Tindakan
Yesus itu bagi orang Farisi dan ahli taurat dianggap merusak kesucian agama.
Tetapi Yesus tidak mempedulikan kedegilan hati mereka. Sebaliknya, Yesus
menyatakan kepada mereka bahwa Zakheus pun anak Abraham. Artinya Zakheus
mempunyai keluhuran martabat yang sama seperti orang lain, maka perlu
diperlakukan secara adil
• Motivasi
utama Yesus memperjuangkan kesetaraan adalah demi kerajaan Allah. Bagi Yesus
salah satu wujud kerajaan Allah adalah bila manusia dapat hidup berdampingan
sebagai saudara yang setara dalam martabat. Yesus sadar bahwa di hadapan Allah
semua orang sama. Ia sama-sama diciptakan Allah dan dikasihiNya. Oleh karena
itu, tidak boleh ada sesuatu yang dijadikan ukuran untuk membatasi persaudaraan
ini.
• Bagi
Yesus, kesetaraan antarmanusia bukan semata-mata masalah etika pergaulan. Yesus
mengajak agar semua orang diperlakukan sebagai pribadi yang berharga, sebagai
ciptaan Allah yang bermartabat luhur, meskipun memiliki kekurangan dan
kelemahan
• Yesus
mengajak agar semua orang diperlakukan sebagai pribadi yang berharga, sebagai
ciptaan Allah yang bermartabat luhur, meskipun memiliki kekurangan dan
kelemahan