Kebebasan anak Allah



       KEBEBASAN DAPAT DIMENGERTI DALAM DUA SEGI
       KEBEBASAN NEGATIF, YAKNI BEBAS DARI
       Setiap orang mendambakan dirinya terbebas dari banyak hal: bebas dari rasa lapar, bebas dari sakit, bebas dari siksaan badan, bebas dari tempat yang sesak. Dapat juga ingin bebas dari belajar, dari suatu permainan, dari sebuah organisasi. Bebas dari marah, dari tekanan orang lain dan bebas dari kejahatan.
       KEBEBASAN POSITIF, YAKNI BEBAS UNTUK
       Kita bebas untuk melakukan segala sesuatu yang baik dan berguna. Bebas untuk menolong, mengeluarkan pendapat, mengasihi, dan lain sebagainya
       Berkat kebebasan yang dimilikinya, manusia tampil sebagai citra Allah yang bermartabat luhur. Berkat kebebasannya pula manusia dapat mengembangkan dirinya menuju kesempurnaan berkat pilihan-pilihan yang dimilikinya.
       Kebebasan yang kita miliki tidak pernah bebas dalam arti yang sepenuhnya.
       Kebebasan yang kita miliki selalu berhadapan dengan norma atau aturan yang berlaku.
       Maka kebebasan perlu  dijalankan secara bertanggungjawb
       Norma atau aturan bukan merupakan penghalang kebebasan, sebab norma berfungsi untuk mengatur supaya kehidupan bersama berjalan dengan tertib

BELAJAR DARI KITAB SUCI
Mat. 4:18-19
Gal 5:1,13-15
Berkat sakramen baptis:
       kita diangkat menjadi anak-anak Allah yang bebas atau merdeka.
       Kita bebas dari dosa, dari hukuman yang menghambat relasi antara manusia dan Allah, dan dari kematian kekal.
       Kita menjadi pribadi yang bebas untuk mengasihi dan melayani Allah dan sesama

PANDANGAN KRISTIANI TENTANG KEBEBASAN
KEBEBASAN MENGANDUNG DUA SEGI
      Di satu pihak, manusia memang harus bebas dari hal yang mengekang dan menghambat untuk berkembang dan mengaktualisasikan diri
      Di pihak lain, manusia juga harus bebas untuk melakukan segala sesuatu yang baik dan benar dalam upaya membawa dirinya menuju kesempurnaan

KEBEBASAN MENJADI SARANA MENDEKATI ALLAH
Kebebasan harus dijalankan sesuai dengan kehendak Allah sendiri. Kebesan sejati pada dasarnya merupakan kebebasan sebagai anak-anak Allah, sebagaimana yang diwartakan Yesus. Perjuangan Yesus untuk menegakkan kebebasan sejati adalah bahwa Ia berjuang membebaskan sesamanya sekalipun Ia kehilangan kebebasan-Nya sendiri.
sebagai orang yang telah dibebaskan oleh Tuhan Yesus (dengan sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya) maka sudah saatnya kita pun membebaskan sesama.

GOTONG-ROYONG

kembali kehalaman depan